Cara Sederhana yang Harus Diketahui untuk Melindungi USDT Wallet

SUARA PUBLIK NASIONAL

- Redaksi

Kamis, 18 Juli 2024 - 15:10 WIB

60112 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

USDT, atau Tether, adalah stablecoin yang dipatok pada dolar AS, yang sering digunakan dalam transaksi kripto karena kestabilannya.

Namun, meningkatnya penggunaan USDT dalam transaksi juga memicu peningkatan aktivitas kriminal, seperti yang terlihat pada kasus baru-baru ini di Kamboja. Artikel ini akan membahas pentingnya keamanan USDT Wallet dan bagaimana kasus di Kamboja menggarisbawahi kebutuhan tersebut.

Kasus Pembekuan USDT di Kamboja

Pada awal tahun ini, perusahaan cryptocurrency Tether membekukan lebih dari $29 juta USDT yang terhubung ke pasar online besar di Kamboja. Pasar ini diduga terlibat dalam pig butchering scam, di mana korban dijebak melalui media sosial, situs kencan, atau platform pengiriman pesan untuk melakukan investasi palsu.

Aktivitas kriminal ini menunjukkan betapa pentingnya mengetahui cara mengamankan USDT Wallet untuk melindungi pengguna dari tindakan penipuan dan kejahatan dunia maya.

Cara Menjaga Keamanan USDT Wallet

Di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan USDT Wallet:

Verifikasi Dua Faktor (2FA). Salah satu langkah keamanan paling dasar yang harus diterapkan oleh pengguna adalah melakukan verifikasi dua faktor (2FA). Metode ini menambahkan lapisan perlindungan tambahan dengan memerlukan dua bentuk identifikasi sebelum akses diberikan. Ini bisa berupa kombinasi dari kata sandi dan kode yang dikirim ke perangkat ponsel pengguna.

Cold Storage. Penyimpanan dingin atau cold storage adalah metode menyimpan cryptocurrency secara offline, jauh dari jangkauan hacker. Wallet yang disimpan dalam perangkat keras yang tidak terhubung ke internet jauh lebih sulit untuk diretas dibandingkan wallet yang disimpan secara online.

Private Key. Menjaga kunci pribadi (private key) tetap aman dan tidak membagikannya kepada siapa pun adalah prinsip dasar keamanan dalam mengelola USDT Wallet. Private key adalah kode rahasia yang memungkinkan akses ke wallet dan transaksi cryptocurrency.

Peran Penyedia Wallet dalam Keamanan

Penyedia wallet juga memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keamanan pengguna. Mereka harus menerapkan protokol keamanan yang ketat dan terus memperbarui sistem mereka untuk mengatasi ancaman terbaru.

Misalnya, Tether bekerja sama dengan penegak hukum untuk membekukan dana yang terlibat dalam aktivitas kriminal, seperti yang terjadi di Kamboja.

Kasus Pembekuan Dana di Kamboja: Pelajaran Penting

Kasus di Kamboja menunjukkan bahwa bahkan dengan langkah-langkah keamanan yang ketat, masih ada risiko yang terkait dengan penggunaan USDT.

Perusahaan analisis blockchain Bitrace menghubungkan alamat di platform TRON yang dananya telah dibekukan ke Huione Group, yang terlibat dalam penipuan transnasional. Tether membekukan dana ini berdasarkan permintaan dari penegak hukum, menunjukkan pentingnya kerja sama antara perusahaan kripto dan otoritas hukum.

Kesimpulan

Keamanan USDT Wallet adalah hal yang krusial dalam dunia cryptocurrency. Pengguna harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi wallet mereka, seperti menggunakan verifikasi dua faktor, cold storage, dan menjaga kunci pribadi tetap aman.

Penyedia wallet juga harus terus meningkatkan protokol keamanan mereka dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk melindungi pengguna dari aktivitas kriminal. Kasus pembekuan USDT di Kamboja adalah pengingat akan pentingnya keamanan dalam transaksi kripto dan kebutuhan untuk selalu waspada terhadap ancaman yang ada.

Dengan menjaga keamanan USDT Wallet, pengguna dapat bertransaksi dengan lebih tenang dan aman di dunia cryptocurrency yang dinamis dan terus berkembang.

Tentang Bittime

Bittime melalui PT Utama Aset Digital Indonesia adalah platform investasi aset kripto yang telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Kementerian Komunikasi & Informatika (Kominfo). Bittime juga merupakan anggota Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO).

Selaku platform investasi aset kripto, Bittime memiliki visi untuk memanfaatkan teknologi blockchain demi menghadirkan akses menuju kemerdekaan finansial yang adil bagi semua orang, terlepas dari lokasi atau posisi keuangan mereka.

Aplikasi Bittime bisa diunduh di Google Play dan App Store

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Hadiri Event Tech Link Summit 2024: MOLCA Transformasi Industri Melalui AR & VR
BNI Ventures meluncurkan BNV Arcade: Program Komprehensif untuk Inovasi Layanan Finansial
Gianni Angelina, Mulai Berkarier Sejak Masih Kuliah di BINUS UNIVERSITY
Harga Bitcoin Capai Rp1 Miliar Lagi di Tengah Panasnya Sentimen Politik AS
BINUS Rayakan Ulang Tahun ke-43 dengan Komitmen Membangun dan Memberdayakan Nusantara
Halo Robotics Hadirkan Solusi Drone Pemetaan LiDAR untuk Perkebunan Sawit
EVOS Academy: Peluncuran Akademi Online untuk Talenta Muda Esports di Indonesia
Whisnu Santika Siap Guncang Panggung Tomorrowland 2024: Belgia dengan Kampanye “Stop Competition, Start Collaboration”

Berita Terkait

Selasa, 3 September 2024 - 18:38 WIB

72 Siswa Berprestasi Diberikan Penghargaan Oleh Walikota Tebingtinggi Pada Ajang OSN,O2SN dan FLS2SN Tingkat Kota.

Senin, 2 September 2024 - 21:14 WIB

Pj Walikota Tebingtinggi Ikuti Gebyar PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024

Rabu, 21 Agustus 2024 - 13:09 WIB

Ada Apa Dengan Satpol PP Kota Tebing Tinggi ,,,Diduga Hanya Diam Atas Laporan Masyarakat Terkait Bangunan Yang Sudah Menyalahi Aturan

Minggu, 18 Agustus 2024 - 13:07 WIB

Puncak HUT RI Ke-79 Tahun 2024 Sebanyak 1040 Orang Narapidana Lapas Tebing Tinggi Terima SK Remisi Umum, 12 Orang Langsung Bebas.

Berita Terbaru